Menjelang PEMILU Serentak pada 17 April 2019 dibarengi meningkatnya suhu politik akibat propaganda politik/kampanye dari kontestan Pemilu baik Presiden maupun Legislatif yang tidak ingin berimbas negatif pada kehidupan di masyarakat terutama anggota Sekolah Perempuan, Sekitar 340 orang anggota Sekolah Perempuan dari 13 Desa 5 Kecamatan di Kabupaten Gresik sepanjang bulan Maret 2019 telah mengikuti Pendidikan Politik Perempuan untuk Pemilu Damai dam Melawan Hoax bekerja sama Sekolah Perempuan, KPS2K dan Anggota Forum Multipihak Kabupaten Gresiik.
Selain itu anggota sekolah perempuan juga mendeklarasikan Gerakan Perempuan untuk Pemilu Damai dan Melawan Hoax
Tujuan dari pertemuan ini adalah Memperkuat kapasitas anggota Sekolah Perempuan dalam pengambilan keputusan (kepemimpinan perempuan) dalam hal memilih pemimpin yang berpihak pada perempuan, Menjaring aspirasi perempuan terkait kebutuhan perempuan, Memberikan pendidikan politik kepada perempuan terkait hak perempuan untuk berpartisipasi dalam pemilu 2019, Memberikan pengetahuan terkait kriteria pemimpin yang berpihak pada perempuan dan kaum marginal, Sosialisasi kertas suara dan tata cara Pemilu 2019, Melakukan deklrasi gerakan perempuan untuk Pemilu Damai dan Melawan Hoax.
Narasumber kegiatan ini berasal dari KPS2K, materi yang diberikan adalah memberikan pengetahuan terkait kriteria pemimpin yang berpihak pada perempuan miskin dan kaum marginal dan melakukan deklarasi gerakan perempuan untuk Pemilu Damai dan Melawan Hoax
Narasumber ke dua adalah Ibu Nurul Fajeri dari Forum Multipihak Kabupaten Gresik, materi yang disampaikan menjaring aspirasi perempuan terkait kebutuhan perempuan, memberikan pendidikan politik kepada perempuan terkait hak perempuan untuk berpartisipasi dalam pemilu 2019 dan sosialisasi kertas suara dan tata cara Pemilu 2019, (rum).