Sekolah Perempuan berhasil mendekatkan akses kepada Penerima manfaat JKN PBI melalui Kerja sama dengan BPJS Kesehatan memanfaatkan program Mobile Customer Service dan Drop Box.
Tim Pemantau Komunitas Desa Kesamben Kulon, Desa Mondoluku, Desa Sumbergede dan Desa Sooko pada tanggal 18 September 2018 telah melaksanakan Pemantauan Layanan JKN PBI tahap 2 disusul Tim Pemantau Komunitas Desa Wonorejo pada tanggal 17 Oktober 2018 dan Desa Kramat pada tanggal 7 November 2018
Layanan yang diberikan melalui layanan MCS ini diantaranya memperbaiki kartu KIS PBI dan mandiri, mencetak KIS PBI utk bayi lahir th 2017 dan 2018 dan Mendaftar baru KIS Mandiri
Disamping itu BPJS Kesehatan Kabupaten Gresik juga memberikan sosialisasi terkait tujuan, manfaat dan cara penggunaan KIS PBI dan Mandiri.
Bangga sekali dengan komitmen dan kecakapan para TPKom ini ketika melihat mereka mendekatkan pelayanan MCS ini ke desa masing-masing.
Perlu diketahui kalau kegiatan ini merupakan komitmen BPJS kesehatan untuk menindaklanjuti rekomendasi hasil pemantauan KIS PBI tahap 1.
Pelayanan sistem MCS BPJS Kesehatan ini sudah ada diseluruh wilayah di Indonesia namun selama ini mereka hanya mengandalkan informasi struktural melalui kecamatan dan pemerintah desa sehingga jarang informasi ini sampai pada masyarakar yang membutuhkan, pengalaman di Gresik mobil MCS selama ini hanya ada sampai di kantor kecamatan dan dikunjungi paling banyak 10 orang perhari sampai pukul 12.00, berbanding jauh dengan 3 pengalaman pelayanan MCS yang dikoordinir oleh sekolah perempuan, dilihat dari jumlah pengunjung keseluruhan dari data yang dikumpulkan sedikitnya ada 700 an orang yang berasal dari 10 desa dan 3 kecamatan di Gresik.
Pengalaman 3 kegiatan di atas selain wujud dari komitmen BPJS Kesehatan untuk menindaklanjuti rekomendasi pemantauan tahap 1, juga digunakan sebagai metode baru oleh BPJS Kesehatan untuk mengubah sistem layanan tepatnya memperbaiki sistem layanan yang selama ini pasif menjadi proaktif dan kontekstual, sistem pelayanan menggunakan MCS akhirnya harus bersamaan dengan sistem layanan dropbox karena dengan banyaknya pengunjung yang tidak mungkin dilayani dalam sehari. Sistem dropbox yang selama ini hanya diletakkan di kantor kecamatan juga tidak banyak peminat karena perangkat kecamatan tidak merasa mempunyai tugas untuk mensosialisasikan hanya menunggu jika ada masyarakat yang ingin mengirim berkas melalui dropbox.
Sistem yang juga diubah adalah waktu pelayanan selama ini hanya terbatas sampai jam 12.00 diperpanjang sampai pukul 14.00,begitu lokasi MCS yang hanya di kantor kecamatan saat ini bisa sampai ke desa dengan syarat ada yang mampu mengkoordinir seperti yang dilakukan oleh Sekolah Perempuan dan Tim Pemantau Komunitasnya begitu menurut BPJS Kesehatan.
Secara umum output yang dirasakan langsung oleh masyarakat adalah:
- Tidak mengeluarkan banyak biaya hanya untuk perbaikan kartu atau membuatkan KIS PBI utk bayi tahun 2017-2018,
- Mendapatkan akses layanan kepesertaan dengan mudah dan cepat
- Mendapatkan informasi terkait KIS PBI baik melalui sosialisasi maupun konsultasi langsung. (rum).