“Perempuan Hebat, Berjuang Untuk Mandiri dan Jaya”

Pelatihan kepemimpinan perempuan dan perlindungan sosial tahap 1 ini dilaksanakan karena mayoritas perempuan di desa Sooko dan Sumber Gede ini adalah perempuan yang sangat tergantung dengan suami, sebagai contoh mereka sangat sulit untuk mengikuti sekolah perempuan dengan alasan khawatir anak terlantar dan dimarahi oleh suami, kalau tidak menuruti perintah suami akan dicerai atau tidak diberi nafkah, bentuk-bentuk KDRT sangat nampak pada sikap suami yang tidak memberikan kesempatan pada istri untuk terlibat kegiatan diluar rumah.

Kegiatan ini dilakukan selama 4 hari pada Senin-Jumat, 23-27 Februari 2015 di Hotel Tretes Raya Prigen, Pasuruan-Jawa Timur.Peserta dalam pelatihan ini adalah 33 ibu-ibu anggota sekolah perempuan, yang terdiri dari5 sekolah perempuan desa Sumber Gede dan 4 sekolah perempuan desa Sooko.

Pelatihan ini bertujuan untuk menumbuhkankesadaran perempuan penerima manfaat tentang sensitifitas gender sebagai dasar dalam membangun kepemimpian perempuan melalui monitoring program perlindungan sosial. Materi pelatihan pada dasarnya mencakup materi-materi yang akan memperkuat peserta dalam hal memetakan permasalahan perempuan, ketidakadilan gender, analisis masalah dari ketidakadilan yang dialami perempuan miskin terkait dengan pemiskinan perempuan dan kepemimpinan perempuan serta pemahaman tentang program perlindungan sosial di wilayah terkait.

Sedangkan metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah metode yang partisipatoris yang berbasis pada pengalaman nyata yang dialami oleh para perempuan komunitas baik yang terkait dengan dirinya sendiri maupun yang dialami oleh perempuan miskin di desa masing-masing. Metode akan membantu peserta untuk menjadi dirinya sendiri, bebas mengemukaan penadangan, termotivasi membongkar nilai-nilai dan pandangan yang merugikan perempuan.

Hasil yang diharapkan dalam pelatihan ini yaitu:

  1. Tumbuh dan tertingkatnya kesadaran akan konsep gender, dampak ketidakadilan gender yang terkait dengan pemiskinan perempuan
  2. Tumbuh dan terkuatnya keyakinan bahwa perempuan dapat menjadi pemimpin
  3. Tertingkatnya pemahaman tentang program perlindungan sosial
  4. Menguatnya solidaritas perempuan di komunitas dalam membangun kesolidan tim
  5. Adanya modul yang dapat dijadikan manual dalam penguatan kepemimpinan perempuan di komunitas
  6. Tertingkatnya kemampuan tim gender watch dalam menfasiitasi pelatihan kepemimpinan perempuan
  7. Terpilihnya tim pemantau komunitas dari desa Sooko dan desa Sumber Gede.(rn)