Rumah Pengetahuan Perempuan (RPP) adalah bangunan di desa yang diinisiasi oleh Sekolah Perempuan sebagai pusat informasi bagi semua perempuan selain itu fungsinya juga sebagai Pos Pengaduan Terpadu terutama untuk program-program pembangunan yang ada di desa serta sebagai tempat berkoordinasi dan pembelajaran bagi anggota sekolah perempuan di desa. RPP ini adalah salah satu output dari pemberdayaan perempuan miskin di desa melalui pendanaan dana desa, sehingga dapat dikatakan jika keberadaan Dana Desa saat ini sangat berpotensi untuk membangun pemberdayaan dan perlindungan perempuan di tingkat desa. Advokasi DD yang dilakukan oleh Sekolah Perempuan di Gresik pada tahun 2018 ini telah menjangkau 14 desa 7 kecamatan di kabupaten Gresik dan total penganggaran tahun 2018 yang dialokasikan hampir 200 juta untuk seluruh wilayah sekolah perempuan. Artinya Dana Desa dapat diintervensi untuk melakukan program-program pemberdayaan perempuan dan anak selain program PKK yang selama ini sudah dianggap sebagai perwakilan dari pemberdayaan perempuan.
RPP ini diresmikan tepat pada Peringatan Puncak Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan pada tanggaltg 26 Nopember 2018 dan diresmikan oleh ibu Ketua Tim Penggerak PKK Kab Gresik sekaligus istri bupati Bapak DR Sambari Halim Radianto dan disaksikan oleh 500 perempuan yang hadir dari berbagai unsur. Beliau menyampaikan dalam sambutan peresmian ini adalah RPP merupakan elemen penting untuk mendorong percepatan pemberdayaan perempuan perdesaan salah satunya dibuktikan bahwa Sekolah Perempuan sebagai Inovasi di Kab,Gresik selain itu dengan keberadaan RPP ini maka diharapkan adanya kerjasama yang kuat antara Sekolah Perempuan, PKK dan Rumah Curhat ditingkat desa dalam upaya perlindungan perempuan dan penghapusan segala tindak kekerasan terhadap perempuan.
Lilik Indrawati dalam sambutan ketua penyelenggara dari Sekolah Perempuan juga menyampaikan bahwa RPP ini diharapkan menjadi milik para perempuan semua kalangan sehingga bisa menjadi rumah bersama tidak memandang kelas sosial dan silakan menyampaikan pengaduan apapun dan mencari informasi di RPP, ketua sekolah perempuan ini juga menambahkan bahwa banyak kasus kekerasan yang korbannya enggan melaporkan ini disebabkan karena banyak faktor terutama jika didesa khawatir malah dikucilkan oleh masyarakat untuk itu Sekolah Perempuan menginisiasi RPP agar para perempuan tidak hanya mendapatkan perlindungan tapi juga mendapatkan informasi tentang pencegahannya.
Sedangkan KPS2K melalui Iva Hasanah mengatakan bahwa pendirian RPP ini rencanakan wajib ada disetiap sekolah perempuan artinya pemerintah desa harus mendukungnya melalui alokasi Dana Desa sehingga targetnya tahun 2019 RPP ada di 13 desa lokasi Sekolah Perempuan di Gresik. RPP ini bukan untuk menyaingi keberadaan organisasi sebelumnya seperti PKK dan Rumah Curhat akan tetapi diharapkan melengkapi advokasi yang selama ini belum berjalan maksimal seperti yang menjadi khas gerakan sekolah perempuan adalah strategis untuk menjangkau komunitas rentan seperti perempuan miskin akar rumput yang selama ini luput dari jangkauan organisasi yang sudah mapan.(va).
