Rabu 24 Mei 2016, saya dan mbak lilik mewakili Sekolah Perempuan menghadiri undangan Rapat Penyelenggaraan Evaluasi Gerakan Sayang Ibu (GSI) dan Pembinaan Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) Kabupaten Gresik Tahun 2016. Acara tersebut bertempat di Gedung Dharma Wanita yang berada di belakang pendopo Kabupaten Gresik.

Acara ini dihadiri oleh beberapa SKPD Kabupaten Gresik yaitu: Badan KBPP, Dinas Perhubungan, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Kesehatan, Dinas Kehakiman, PMI, BNN, Perwakilan PKK Kabupaten Gresik, Kecamatan Wringinanom, Pemerintah Desa Kesamben Kulon.

Badan KBPP yang diwakili oleh Bu Ningsih, memberikan sambutan bahwa “program P2WKSS ini akan diadakan evaluasi setiap tahun. Tahun 2016-2017 program ini rencananya akan diadakan di Desa Kesamben Kulon Kecamatan Wringinanom”. Dasar pemilihan program adalah desa miskin tapi tidak sangat miskin. Bu Ningsih juga menyampaikan bahwa Radio Komunitas Sekolah Perempuan yang berada di Desa Kesamben Kulon dapat digunakan sebagai salah satu media informasi yang bisa dimanfaatkan oleh Pemerintah Desa.

Dalam rapat tersebut masing-masing SKPD menyampaikan program yang berhubungan dengan program P2WKSS. Program P2WKSS terdapat program yang diberi nama Gerakan Sayang Ibu (GSI) bertujuan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) yang bekerja sama dengan PMI. Perwakilan dari PMI menyampaikan bahwa jika ada ibu yang akan melahirkan seharusnya sudah mempunyai cadangan darah agar pada saat melahirkan jika terjadi kekurangan darah, PMI sudah punya stok darah yang cocok untuk ibu yang melahirkan tersebut.

Bapak Bupati juga mempunyai kebijakan bahwa di setiap desa harus mempunyai ambulan desa, ambulan desa tidak harus berupa mobil yang bertuliskan ambulan, namun bisa berupa mobil angkutan atau mobil pribadi yang berfungsi sebagai ambulan. Dana untuk ambulan desa akan dibiayai oleh GSI. Program GSI rencananya akan dilaksanakan pada bulan Desember 2016 dan P2WKSS pada akhir bulan Juni 2016.

Setelah penyampaian dari Bu Ningsih, dilanjutkan perwakilan dari PKK Kabupaten Gresik, menyampaikan bahwa “ke depannya harus ada pendampingan untuk ibu hamil, karena saat ini banyak sekali proses melahirkan secara caesar dan kekurangan zat besi, penyebabnya antara lain adalah pendidikan dan ekonomi perempuan yang rendah, pola makan sewaktu hamil tidak teratur serta banyak sekali makanan siap saji berpengawet yang tidak baik dikonsumsi oleh ibu hamil.

Beliau juga menyampaikan bahwa sekarang banyak ibu-ibu hamil yang lupa kapan terakhir menstruasi sehingga diperlukan untuk USG. Hal ini penting dilakukan oleh ibu hamil, karena USG tidak hanya untuk melihat jenis kelamin bayi, namun yang paling penting adalah untuk melihat perkembangan dan kesehatan bayi yang ada di dalam kandungan.

Selanjutnya dari Dinas Perhubungan, Bapak Hayat Harianto menyampaikan bahwa untuk tahun 2016 akan diadakan pembinaan atau pembentukan Tim Informasi Masyarakat di 12 kecamatan di Kabupaten Gresik untuk meningkatkan masyarakat yang sadar atau melek informasi. Contohnya di Desa Kesamben Kulon, sudah ada Radio Komunitas yang sangat penting untuk menyebarkan informasi terkait pembangunan desa dan khususnya Pemberdayaan perempuan. Pak Harianto juga menyampaikan bahwa Sekolah Perempuan akan diundang oleh Dinas Perhubungan untuk mengikuti pembinaan di Kabupaten Gresik dan akan diusulkan fasilitas seperti komputer agar bisa mengakses informasi apapun.

Kemudian dilanjutkan oleh Bapak Syafi’i dari Palang Merah Indonesia (PMI) bahwa “ harus ada relawan-relawan dari Perguruan Tinggi untuk mendampingi Ibu-ibu hamil karena selama ini ibu-ibu hamil di desa belum mengenal istilah titip darah ke PMI. Akibatnya ketika melahirkan dan butuh darah, tidak ada darah yang cocok untuk ibu tersebut. Donor darah untuk ibu hamil tidak harus dari keluarga yang bersangkutan akan tetapi bisa dari masyarakat lain.

Kemudian dilanjutkan dari Dinas Hukum yang  diwakili oleh Ibu Almira, beliau menyampaikan bahwa Dinas Hukum mempunyai rencana mengadakan kawasan bebas asap rokok di desa-desa namun hal itu belum dilakukan.

Selanjutnya dari Dinas Sosial menyampaikan bahwa rencananya ada program bantuan kursi roda untuk lansia yang tidak dapat berjalan dan terlantar dari APBD tahun 2017.

Kemudian dilanjutkan dari BNN yang diwakili oleh  Ibu Eni Kristiowati  menyampaikan bahwa BNN akan mengadakan penyuluhan dan sosialisasi tes urine. BNN juga memiliki  program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba yang disingkat P4GN. Apabila masyarakat mengetahui informasi penyalahgunaan narkoba, dihimbau untuk menghubungi langsung BNN meskipun di luar jam kerja agar segera tertangani dan mendapatkan rehabilitasi.

Selanjutnya dari Dinas Ketahanan Pangan yang diwakili oleh Ibu Sari  menyampaikan bahwa Program P2KP akan segera dilaksanakan di Desa Kesamben Kulon. Untuk tahun pertama merupakan tahap Penumbuhan, mendapatkan dana sebesar 15 Juta. Tahun kedua yaitu tahap Pengembangan, mendapatkan dana 10 Juta dan uangnya akan ditransfer ke rekening kelompok yaitu Kelompok Wanita Tani Hebat. Dalam program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) akan ada pendampingan dan juga mendapatkan alat berupa sekop, cangkul, dan selang. Program P2KP ini harus disertai ternak juga. Ke depan diharapkan ada penambahan sebanyak 16 KK di Desa Kesamben Kulon.

Perwakilan PKK Kabupaten Gresik Pokja 3 menyampaikan bahwa akan diusulkan penyuluhan tentang pemanfaatan pekarangan di Desa Kesamben Kulon serta akan ada penyuluhan tanaman toga dan sayuran tanpa pestisida.

Pertemuan ini sangat mengesankan bagi kami karena mendapatkan sambutan yang baik dari semua hadirin. Walaupun kami berasal dari kelompok perempuan miskin dan saya sangat bangga sebagai warga Desa Kesamben Kulon karena Desa Kami terpilih sebagai wilayah program P2WKSS dan P2KP untuk uji coba pemanfaatan pekarangan yang bisa juga sebagai penambah penghasilan warga desa khususnya perempuan miskin.(beth).