PERTEMUAN TIM PEMANTAU KABUPATEN (TPKAB) PASKA WORKSHOP NASIONAL

PERTEMUAN TIM PEMANTAU KABUPATEN (TPKAB) PASKA WORKSHOP NASIONAL

Pertemuan TPKab paska workshop nasional dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 23 Desember 2014 di kantor Pemkab Gresik lantai 4 ruang Argo Lengis. Pertemuan ini dihadiri oleh 24 orang peserta Tim Pemantau Kabupaten (21 pr, 3 lk). Dalam pertemuan TPKab ini, M. Fahmi memandu pembukaan dan memaparkan tujuan pertemuan. Inti dari pertemuan ini adalah menyampaikan hasil workshop nasional tim pemantau kabupaten yang diselenggarakan pada tanggal 12-16 Desember 2014 di Jakarta.

Setelah pembukaan, dilanjutkan dengan pengenalan beberapa jenis analisis gender yang menjadi salah satu materi di workshop nasional tpkab. Untuk melihat kuota perempuan dalam sebuah forum, jenis analisis yang dipakai adalah pathway (gap-gender analysis pathway). Sementara itu, jika ingin melihat kualitas perempuan, sejauh mana perempuan itu dapat berpartisipasi dalam pembangunan, maka jenis analisis yang dapat dipakai adalah “Kerangka Pemberdayaan Perempuan” (KPP).

Setelah pemaparan tentang jenis analisis gender, dilanjutkan dengan pemaparan materi lain, yaitu cara melakukan ranking sosial ekonomi (ransosek). Cara ini penting untuk melihat kondisi ekonomi seseorang, apakah dia termasuk kategori kaya atau miskin. Ransosek ini juga penting digunakan dalam program gender watch. Gender watch ini hadir dalam rangka mengatasi kondisi feminisasi kemiskinan. Ransosek juga dapat dipakai untuk melihat kegiatan dan profesi seseorang, termasuk seorang perempuan.

Setelah pemaparan materi ransosek, dilanjutkan dengan materi ranking masalah. Misalnya, untuk melihat masalah seseorang, maka perlu dilakukan perangkingan. Apa saja masalah yang dialami seseorang tersebut. Bisa saja masalah ekonomi, masalah kesehatan, masalah pendidikan, masalah ketenangan, masalah pekerjaan, masalah budaya, masalah sosial, masalah personal, masalah anak, masalah suami/istri, dan masalah-masalah yang lain.

Setelah itu disinggung juga materi pemetaan partisipatif. Pemetaan partisipatif penting dilakukan untuk melihat kondisi desa yang sebenarnya. Dalam materi ini biasanya dibuat sebuah peta tentang kondisi desa, misalnya, batasan desa, kondisi kemiskinan masyarakat, keberadaan janda, kondisi pernikahan usia dini, keberadaan tokoh masyarakat, orang-orang kaya, janda-janda miskin, dan lain sebagainya.

Alat lain yang juga dapat dipakai untuk melihat kondisi desa adalah analisis lintas sejarah. Alat ini diterapkan dengan mengidentifikasi tokoh tertua di daerah yang bersangkutan, untuk kemudian digali informasinya seputar sejarah desa terkait. Alat lain yang juga dapat digunakan adalah diagram ven. Ini dilakukan dengan memetakan organisasi-organisasi yang ada di desa yang bisa bermanfaat bagi perempuan. Juga ada alat yang disebut dengan bagan kecenderungan. Ini dipakai untuk melihat kecenderungan seseorang. Misalnya, terkait kecenderungan kesehatan reproduksi, kita bisa meihat dalam satu hari orang itu ganti “celana dalam” berapa kali, dan lain sebagainya.

Ada juga alat yang disebut transek, ini menyisir desa, berjalan mengelilingi desa untuk mengetahui kondisi desa. Ada juga alat yang disebut dengan kondisi musim. Misalnya, musim apa, orang melakukan apa, dan lain sebagainya. Subjek yang menyampaikan materi-materi tersebut adalah anggota tpkab yang mengikuti workshop nasional (iva Hasanah, Rumi Handayani, Lokesjwari Irma Wardhani, Soerati Mardhiyaningsih).

Kegiataninimenghasilkanbeberapa hal penting: 1. Adanya pemahaman peserta terkait beberapa materi yang disampaikan pada acara workshop nasional tpkab di Jakarta pada 12-16 Desember 2014; 2. Konsolidasi antar tim pemantau kabupaten dan komunitas terjadi secara baik; 3. 90 % peserta aktif dalam proses diskusi, dan semakin akrab dengan skema gerakan gender watch kaitannya dengan perlindungan sosial; 4. Adanya rencana tindak lanjut tpkab paska workshop nasional, diantaranya, tpkab berencana untuk turun ke desa dalam rangka menggali data.(fm)

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn

Kantor

Perumahan Rezan’na Regency No. 32

Anggaswangi, Kec. Sukodono

Kab.Sidoarjo 61258, Jawa Timur 61258

© 2014 – 2023 Kelompok Perempuan dan Sumber-Sumber Kehidupan

Bank Mandiri

KPS2K

1420005411094