Peluncuran Bank Sampah Sekolah Perempuan di Kecamatan Wringinanom

Peluncuran Bank Sampah Sekolah Perempuan di Kecamatan Wringinanom

Perkembangan program Gender Watch di Kabupaten Gresik telah melalui semester pertama pada periode program tahap 2 tahun 2016 ini. Sekolah Perempuan sebagai bagian penting dari program Gender Watch yang berfungsi sebagai pusat pembelajaran dan penguatan kepemimpinan perempuan, advokasi berbasis data dan sumber-sumber Penghidupan, pada tahun ini telah masuk pada tahap penguatan livelihood (sumber penghidupan) bagi anggota Sekolah Perempuan.

Penguatan livelihood perempuan miskin yang dikembangkan di Sekolah Perempuan memiliki prinsip melakukan pengembangan sumber-sumber penghidupan yang berperspektif gender dan berkelanjutan yang terdiri dari penguatan kedaulatan pangan, pengendalian dampak lingkungan melalui Bank Sampah dan penguatan keuangan mikro perempuan.

Bank Sampah Sekolah perempuan merupakan salah satu bentuk penguatan livelihood bagi perempuan miskin dengan sistem pengelolaan sampah kering secara kolektif yang mendorong perempuan miskin untuk berperan serta aktif di dalamnya. Sistem ini akan menampung, memilah, menyalurkan sampah pada pasar dan memberikan nilai tambah pada sampah sehingga perempuan miskin mendapat keuntungan dari hasil menabung sampah dan ketrampilan mendaur ulang sampah menjadi barang-bermanfaat. Dengan adanya Bank Sampah Sekolah Perempuan yang ada di 4 Desa, perempuan miskin dapat memulai meningkatkan pendapatan ekonomi dengan mengelola sampah dari rumah tangga sekaligus berperan luas dalam mewujudkan lingkungan yang sehat dan sejahtera.

Berkaitan dengan hal di atas, pada hari Selasa, 02 Agustus 2016, Peluncuran Bank Sampah Sekolah Perempuan di 4 desa (Sooko, Kesamben Kulon, Mondoluku, Sumbergede) Kecamatan Wringinanom telah resmi dilakukan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kab.Gresik ibu Hj. Maria Ulfa didampingi oleh ketua GOW Kab.Gresik ibu Hj.Zumrotus Sholihah dengan memberikan secara simbolik timbangan sampah kepada direktur Bank Sampah di 4 desa ini.

Kesan yang disampaikan oleh ibu Maria Ulfa adalah “ide cemerlang ini harus terus ditingkatkan, jangan hanya sesaat saja semangat tetapi berkat ibu-ibu sekolah perempuan yang sudah pintar dan sadar akan dampak buruk sampah ini terhadap lingkungan maka diharapkan Bank Sampah ini selain menambah pendapat perempuan juga dapat mencegah pencemaran yang ada di lingkungan kita”.

Sedangkan menurut ibu Fitriah selaku Direktur Bank Sampah Sooko, menyatakan bahwa Bank Sampah yang didirikan di 4 desa ini sekarang beranggotakan 385 orang, selain merupakan cara perempuan mempunyai alternatif usaha yang menghasilkan rupiah juga ingin menunjukkan bahwa perempuan kelas ekonomi bawah ini juga mampu menjaga kelestarian lingkungan sekitarnya.

 

Dalam kesempatan ini direktur KPS2K Jawa Timur menambahkan bahwa Bank Sampah ini merupakan upaya awal membangun kemandirian perempuan dalam aspek ekonomi, tanpa modal namun bisa menabung rupiah dan pasti manfaatnya akan dirasakan baik oleh perempuan maupun seluruh masyarakat.

 

Kegiatan peluncuran Bank Sampah ini dihadiri oleh sekitar 100 orang perwakilan 4 desa dan beberapa perwakilah pemerintah kabupaten, kecamatan dan desa. Dalam kesempatan ini Kepala Badan KBPP sangat mendukung sekali bahkan Badan Lingkungan Hidup Gresik akan memberikan pendampingan agar Bank Sampah ini semakin maju dan dampaknya dapat dirasakan secara luas. (va).

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn

Kantor

Perumahan Rezan’na Regency No. 32

Anggaswangi, Kec. Sukodono

Kab.Sidoarjo 61258, Jawa Timur 61258

© 2014 – 2023 Kelompok Perempuan dan Sumber-Sumber Kehidupan

Bank Mandiri

KPS2K

1420005411094