Konsultasi Mitra dan Rapat Kerja Tahun 2016 Institut KAPAL Perempuan Denpasar 19 – 25 Januari 2016

Rapat konsultasi mitra ini merupakan salah satu bentuk penerapan prinsip partisipasi dalam sebuah kerjasama yang selama ini di bangun dalam pelaksanaan program Gender Watch. Setiap tahun, Institut KAPAL perempuan dan organisasi mitra memulai aktifitas dengan menyelenggarakan rapat konsultasi, yang menghadirkan tim Institut KAPAL perempuan sebagai tim leader dan perwakilan dari organisasi mitra yaitu LPSDM (NTB), KPS2K (Jatim), YKPM (Sulsel), YAO (NTT), dan PBT (Padang). Tujuan rapat konsultasi ini adalah mengevaluasi dan merefleksikan keorganisasian dan program sehingga diketahui capaian kegiatan yang sudah dilakukan dan hal-hal yang belum terlaksana atau yang masih harus diperkuat. Capaian yang dimaksud bukan hanya meliputi pencapaian hasil kegiatan dan strategi yang telah digunakan, tapi juga meliputi peningkatan kapasitas organisasi, leadership tim program dan peningkatan kekuatan jaringan dalam mengembangkan gerakan perempuan serta gerakan Gender Watch. Setelah program Gender Watch ini berjalan dua tahun lebih secara intensif, banyak tantangan yang dihadapi terutama di komunitas. Misalnya adanya undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa ( UU Desa) yang dapat menjadi peluang bagi perempuan di tingkat desa untuk terlibat lebih intensif dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan terhadap program pembangunan desa. Namun jika UU desa ini tidak ditelaah dengan cermat maka bisa juga menjadi hambatan bagi perempuan, karena partisipasi perempuan tidak diatur secara khusus. Selain itu, hal mendesak lainnya adalah terjadinya krisis ekonomi dan melemahnya gerakan perempuan sehingga isu perempuan tetap menjadi isu marginal. Krisis ekonomi yang telah menyebabkan kemiskinan perempuan semakin tinggi, sehingga perlu direspon dengan adanya sumber-sumber kehidupan (livehood) yang dapat diakses oleh perempuan, dalam rangka meningkatkan perekonomiannya serta pentingnya penguatan gerakan perempuan sebagai upaya untuk memperkuat analisis dan perspektif pengorganisasian perempuan dan semakin memperluas advokasi isu-isu perempuan di berbagai kalangan. Inilah yang akan menjadi pengantar diskusi dan analisis sebagai basis untuk menyusun perencanaan pada tahun 2016.

Kegiatan rapat konsultasi ini dibagi menjadi tiga bagian utama. Pertama, seminar tentang telaah Undang-Undang no 6 tahun 2014 tentang desa. Kedua, Institut KAPAL perempuan bersama mitra akan melakukan evaluasi dan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan selama tahun 2015, kemudian mengidentifikasi masalah krusial, menyusun strategi dan melakukan perencanaan program Gender Watch untuk tahun 2016. Ketiga, rapat kerja perkumpulan. Dalam kegiatan ini, organisasi mitra tidak terlibat dan yang mengikuti hanyalah staf institut KAPAL perempuan, anggota dan pengurus perkumpulan KAPAL yang terdiri dari Dewan Eksekutif, Dewan Penasehat dan Pelaksana Harian. Ada empat agenda utama yang didiskusikan dalam Raker Perkumpulan, yaitu Analisis pencapaian KAPAL, merumuskan strategi kegiatan tahun 2016, penetapan waktu kongres, penyusunan struktur kegiatan dan anggaran organisasi tahun 2016. Dalam analisis capaian program, salah satu bahannya adalah hasil rapat konsultasi dengan mitra yang membahas secara khusus program Gender Watch yang kemudian dilanjutkan dengan tersedianya input terkait strategi pelaksanaan kegiatan pada periode 2016. Materi pembahasan penting lainnya adalah, penetapan waktu kongres yang tertunda karena sakit dan meninggalnya Ketua Dewan Eksekutif (Alm Yanti Muchtar) pada bulan November 2015 dan keaktifan para anggota perkumpulan untuk terlibat dalam kegiatan organisasi.

(ra).